Hobi maskeran? Yap, aku yakin
kalian sedang membaca postingan yang
tepat. Banyak dari kalian pasti udah nyobain berbagai macam jenis masker mulai
dari yang jenis mask-sheet, masker colek (masker yang bertekstur cream, ada
juga yang pekat, tapi dikemas dalam pot), masker lumpur, masker gel, masker
bubuk sampai masker yang sengaja dibuat dengan tradisional atau handmade. Tapi
apakah kalian udah pernah nyobain masker yang satu ini?
Iyup, peel-off mask! Ini
pertama kalinya aku pake masker berbentuk gel yang kemudian bisa ditarik
berbentuk masker jiplakan wajah kita ketika udah kering agar bisa
melepaskannya. Makanya masker ini diberi nama peel-off.
Cek video-nya disini. Eksperimenku sedikit gagal.
Sekalian ceki-ceki make-up natural Michelle Phan yang gampang banget diikutin
untuk daily make up look.
Aku pertama kali melihat masker ini saat sedang menonton
tutorial make-up yg dibuat michelle phan di youtube. Nggak pake lama, aku
langsung ngerasa takjub *lebay*. Wow, selama ini aku memang mencari-cari masker
yang invisible, supaya aku bisa memakainya dimanapun dan kapanpun aku mau tanpa
ngerasa perlu jadi objek yang diperhatikan. Pernah sih ngeliat masker jenis
ini, tipenya masker sheet dan warnanya bening, ini juga masker yang diperlihatkan
Michelle Phan dari brand kecantikan IQQUE. Sempat tertarik, tapi kuurungkan
niatku karena masker itu masih terlihat jelas karena ukurannya yang besar,
belum lagi harganya cukup mahal. Jadi kuputuskan untuk menahan keinginanku
beberapa waktu.
Baru deh nggak berapa lama
berjodoh dan akhirnya kuputuskan membeli peel-off mask dari FREEMAN. Aku
mendapatkan produk ini di drugstore, harganya sendiri menurutku nggak begitu
mahal, sekita $3- $4, tetapi karena aku nitip belinya di online shop, jadi
mungkin harganya dinaikkan hingga 2 kali lipatnya, ditambah lagi pasti ada
biaya embel-embelnya seperti biaya untuk tax+shipping+bea cukai+ongkir ke
kotaku dll. It’s okay mengingat aku begitu penasaran sama kehebatan masker
ajaib ini. Masker ini kubeli dengan harga yang sudah dikurskan ke rupiah
sekitar 100.000, yang bagiku masih cukup terjangkau mengingat beberapa online
shop lain yang menjual item yang sama dengan harga lebih mahal.
Okey, let’s start with the
packaging. Outlook comes first because that is the first impression before we’re
buy something, right? Packingnya simple dan standar. Bentuk tubenya sediri
segitiga terbalik, dengan isi 150 ml. Cukup banyak untuk dipakai berbulan-bulan
walaupun aku lumayan sering memakainya.
Warna packagingnya hijau lumut, dan
nggak ada yang spesial dengan design packagingnya sendiri yang menggunakan
plastik. Hanya tulisan putih tentang judul produk ini dan so pasti ada gambar
mentimunnya karena itulah konten utamanya.
Tutup produk ini juga berbentuk flip flop, yang standar untuk memudahkan kita mengeluarkan isi masker ini.
Tapi sorry to say, saat
aku membuka produk ini dan mengeluarka isinya dari tube, ada sebuah aroma yang
begitu kuat menguar dan menyerang langsung hidungku. Nggak tau apakah wangi mentimun dicampur
aloevera yang begitu banyak hingga wanginya jadi aneh, atau apakah karena
dicampur dengan alkohol yang deretannya ada beberapa di back tube-nya.
Entahlah, yang pasti aku nggak begitu suka sama wanginya. Scent citrus-nya
lumayan tajam dan bukan merupakan wangi favoritku.
Warna peel off mask ini
bening, benar-benar bening sehingga aku yakin banget emang apa yang ditampilkan
di video nggak jauh beda dengan aslinya, yeiy!
Teksturnya benar-benar
lengket... seperti lem dan akan dengan sangat cepat mengering kalau kita nggak
buru-buru mengoleskan gel ini ke wajah. Akibatnya, akan timbul
serpihan-serpihan putih mirip lem yang mengeras dan akan lengket ditangan kita.
Lumayan mengganggu dan aku sama sekali nggak suka dengan konsistensi masker ini
yang terlalu lengket dan cepat mengering. Bener-bener bikin ribet buat
mengaplikasikannya, padahal kita kan butuh waktu supaya seluruh wajah merata
oleh masker. Masker ini juga susah banget dibersihkan, padahal aku yakin sudah
tuntas membersihkannya. Tapi ya itu, masi ada serpihannya yang nempel didagu
lah, atau dialis dan yang paling parah sempet nempel di rambut. Bener-bener
bikin gondok karena susah ngebersihinnya.
Aku udah memakai masker
ini beberapa minggu. Dalam seminggu, mungkin aku bisa memakainya 3-4 kali,
tergantung dengan kebutuhan. Soalnya aku nggak mau asal-asalan mereview produk,
untuk itu aku butuh waktu banget mencoba masker ini berkali-kali sampai aku
yakin memang inilah hasil yang bisa kupresentasikan.
kandungan isi maskernya
Masker ini terasa cukup sejuk diwajahku, padahal nggak kusimpan dalam
pendingin es. Nggak heran, karena ada dua jenis kandungan alkohol dalam masker
ini yang emang sukses selalu bikin kulit kita terasa sejuk dan.. kering.
Sebelumnya aku musti
report ya kondisi wajahku beberapa minggu ini emang lagi kurang bagus karena
banyak beruntusan kecil. Biasalah tamu dari luar angkasa sedang bertandang. Time
to try!
YOHO! Wajahku jadi
kelihatan kilang minyak banget kan? but, dont worry karena setelah dilepas
kondisi wajahmu nggak akan se-oily ini.
Setelah masker ini kubaurkan keseluruh wajahku, aku mulai menunggu selama 10-15 menit, menunggu sampai masker berbentuk gel ini mengeras.
yohoooo...! time to peel. Hati-hati ya pas mau
melepas masker, jangan terlalu keras menancapkan kuku-kukumu karena akan
berdampak pada kesehatan kulit wajahmu:)
Setelah menunggu beberapa lama,
akhirnya kutarik. Dan agak kecewa karena percobaan pertamaku, masker ini saat
kutarik nggak sempurna dan terpotong-potong.
Masih kelihatan
serpihan-serpihan maskernya yang mengeras seperti lem, kan? salahku juga karena
buru-buru mencuci wajahku sehingga hasilnya kurang efektif. Tapi seriusan, kalo untuk
pemula (walaupun aku sudah beberapa kali mencobanya), tetep aja susah untuk
peel-off semua masker ini dalam keadaan sempurna. Tanpa menempel ke rambut atau
dibagian wajah lainnya.
Sehabis memakai masker,
wajahku terasa lebih fresh, soft, sangat fleksibel dan kenyal. Bener-bener enak
banget memakai masker ini. Sangat praktis dan bisa juga sebagai aromaterapi
sendiri bagi wajah yang stress. Kandungan didalamnya juga super cooling,
sehingga walaupun produk ini nggak dimasukkan ke dalam kulkas, waktu memakainya
masker ini bener-bener kerasa dingin diwajah.
Oh iya, aku juga punya
swatch masker ini ditangan, yuks silakan diceki-ceki:
my favourite part, peel..peel it off!
Tapi, aku sendiri hanya
merekomendasikan produk ini untuk kamu yang wajahnya nggak sensitif dan bukan
merupakan tipe wajah yang kering. Karena menerutku, produk ini kurang cocok
untuk dua tipe wajah diatas. Atau, kalau memang penasaran tetapi tipe wajahmu
kering, aku sarankan setelah memakai masker ini, harus cepat-cepat diolesin
moisturiser supaya dapat mengunci kelembaban wajahmu.
Aku pernah nyinggung kan
selain wajahku yang super oily, tipe wajahku juga sensitif? Nah, dieksperimen
pertama aku memakai masker dari FREEMAN ini, kedua pipiku sempat menunjukkan
reaksi merah-merah, walaupun nggak gatel atau menimbulkan jerawat. Tetapi aku
terus nekat memakainya karena kupikir wajahku tengah menyesuaikannya dengan
produk yang baru. Benar saja, setelah beberapa kali dipakai, akhirnya kulitku
yang selalu menunjukkan tanda-tanda kemerahan, berangsur-angsur membaik dan
nggak memerah lagi setiap kali aku memakai masker ini.
Tapi tetap saja, aku
kurang merekomendasikan produk ini pada orang yang jenis kulitnya sensitif.
Mungkin kalau ditempatku, reaksinya nggak terlalu berlebihan karena wajahku
bukan tipe sensitif akut. Setiap orang punya kondisi wajah yang berbeda-beda,
bukan?
Nah, penasaran mencoba masker
FREEMAN ini? Well, share ya pengalaman kamu yang udah pernah pake peel off mask
ini. By the way, kalian punya rekomen masker invisible apa yang praktis tapi
worth it buat dicoba? Kutunggu ya rekomen produknya :)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.