Kalo ngomongin soal kuliner
kampung halaman, pasti nggak akan ada habisnya untuk dibahas. Setiap kota dan
daerah, pasti mempunyai keunikan kuliner masing-masing yang khas dilidah. Seperti
kuliner khas kotaku yang akan aku bahas kali ini. Dari namanya saja, kira-kira kita udah bisa nebak
kalau kuliner ini merupakan salah satu hidangan masyarakat Chinese di kota
Pontianak. Banyak orang luar daerah yang sering menyebutnya kuliner khas Tio
Chiu, karena rata-rata orang Chinese disini memakai bahasa Tio Chiu dalam
berkomunikasi sehari-hari.
Throw back ke masa jalan-jalanku saat liburan ke
kampung halaman, Kwe Kia Theng nggak pernah aku lewatkan dari list kuliner saat aku pulang. Rasanya yang
gurih, begitu juga perpaduan bumbu dan kuahnya yang kuat dilidah membuatku
susah untuk nggak kangen dengan masakan favorit yang satu ini.
Basic-nya, bentuk Kwe Kia Theng ini mirip
dengan kwetiau, hanya saja ukurannya lebih lebar dan bentuknya cenderung ke
persegi panjang atau segi empat yang dipotong tipis-tipis. Bahan dasarnya tentu
saja terbuat dari tepung beras, kemudian di serve
dengan daging pork (bisa kulit babi, paru babi, hati babi, telinga babi, usus
babi, daging babi dst tergantung pilihan kita). Lalu ditambahkan telur yang
sudah disemur, dibelah menjadi dua dan ditaburi daun bawang diatasnya. Terakhir,
tentu saja kuahnya yang membedakan Kwe Kia Theng ini dengan yang lain. Kuahnya
yang asin dan lezat disajikan begitu menggoda dan bikin aku selalu ketagihan menyantapnya.
Bahkan saat aku sedang berada di Gading Serpong, kadang-kadang sekali dua kali
dalam sebulan aku pasti selalu membayangkan kuliner yang menjadi favoritku ini.
Biasanya aku
menyantap Kwe Kia Theng ini di Jalan Siam, letaknya dekat dengan lokasi
penjualan lukisan, hanya perlu berjalan beberapa blok lagi dari sana. Pokoknya setelah pulang dari Jakarta, paginya
aku selalu menyempatkan diri kesini. Dan memesan Kwe Kia Theng dengan topping
kesukaanku. Kwe Kia Theng lebih banyak dijual ditepi jalan atau ruko-ruko maupun teras rumahan karena makanan ini memang paling sedap dinikmati sambil melihat-lihat pemandangan disekitar kota Pontianak dipagi hari yang dingin dan masih segar.
Kwe Kia Theng (Non Halal)
idr 23k-30k
tempting enough? hehe
Seporsi Kwe Kia Theng
pilihanku menggunakan topping satu butir telur semur utuh, usus babi, hati babi,
daging dan diserve dengan kuahnya yang melimpah. Aku sendiri suka menambahkan
lada dan bawang putih untuk memperkuat cita rasa dalam kuahnya. Karena aku
nggak begitu doyan pedas, maka aku tidak menambahkan saus cabe atau mencocolkan
dagingnya kedalam cabe. Rata-rata orang disini suka melakukan tradisi tersebut
karena katanya lebih nikmat. Tetapi itu tergantung selera masing-masing sih...
Untuk usus dan
hatinya, rasanya sangat juicy dan empuk
dilidahku. Rasa bumbu dari kuahnya benar-benar tercampur dengan rata bersama
dengan rasa dalam usus dan hatinya yang empuk. Dagingnya juga begitu gurih dan
kenyal, rasanya sangat pas, tidak berlebihan. Apalagi rasa dari kuahnya yang
khas. Bagi pecinta rasa asin, agaknya harus menambahkan sedikit garam lagi,
walaupun menurutku komposisi rasa asinnya sudah pas dilidahku. Kuahnya nggak
begitu berlemak, sangat gurih dan hangat disajikan panas-panas dipagi hari
sebagai menu sarapan berat. Makanan ini memang cocok disajikan bersama dengan
telur semur karena memperkuat rasanya, setiap kali ke sini aku pasti selalu memesan
satu butir telur semur utuh karena lebih nikmat. Untuk presentasinya, seperti penyajian
dalam bakso, hanya saja ini bentuknya Kwe Kia Theng dan rasanya betul-betul menggoyang
lidah. Super recommend!
Kalo lagi jalan-jalan
ke Pontianak, rasanya nggak afdol kalo nggak mencoba kuliner khas kota Pontianak
yang satu ini. Jadi kalo sempat, yuk diincip hidangan yang satu ini, yang pasti
rasa dan harganya nggak bikin kamu nyesel buat nyobain lagi, lagi dan lagi..
See you guys on my
next post :)
0 komentar