Kwe Kia Theng Pontianak

By venny-first-diary,blogspot.com - Tuesday, April 07, 2015


Kalo ngomongin soal kuliner kampung halaman, pasti nggak akan ada habisnya untuk dibahas. Setiap kota dan daerah, pasti mempunyai keunikan kuliner masing-masing yang khas dilidah. Seperti kuliner khas kotaku yang akan aku bahas kali ini. Dari namanya saja, kira-kira kita udah bisa nebak kalau kuliner ini merupakan salah satu hidangan masyarakat Chinese di kota Pontianak. Banyak orang luar daerah yang sering menyebutnya kuliner khas Tio Chiu, karena rata-rata orang Chinese disini memakai bahasa Tio Chiu dalam berkomunikasi sehari-hari.

Throw back ke masa jalan-jalanku saat liburan ke kampung halaman, Kwe Kia Theng nggak pernah aku lewatkan dari list kuliner saat aku pulang. Rasanya yang gurih, begitu juga perpaduan bumbu dan kuahnya yang kuat dilidah membuatku susah untuk nggak kangen dengan masakan favorit yang satu ini.

Basic-nya, bentuk Kwe Kia Theng ini mirip dengan kwetiau, hanya saja ukurannya lebih lebar dan bentuknya cenderung ke persegi panjang atau segi empat yang dipotong tipis-tipis. Bahan dasarnya tentu saja terbuat dari tepung beras, kemudian di serve dengan daging pork (bisa kulit babi, paru babi, hati babi, telinga babi, usus babi, daging babi dst tergantung pilihan kita). Lalu ditambahkan telur yang sudah disemur, dibelah menjadi dua dan ditaburi daun bawang diatasnya. Terakhir, tentu saja kuahnya yang membedakan Kwe Kia Theng ini dengan yang lain. Kuahnya yang asin dan lezat disajikan begitu menggoda dan bikin aku selalu ketagihan menyantapnya. Bahkan saat aku sedang berada di Gading Serpong, kadang-kadang sekali dua kali dalam sebulan aku pasti selalu membayangkan kuliner yang menjadi favoritku ini.

Biasanya aku menyantap Kwe Kia Theng ini di Jalan Siam, letaknya dekat dengan lokasi penjualan lukisan, hanya perlu berjalan beberapa blok lagi dari sana.  Pokoknya setelah pulang dari Jakarta, paginya aku selalu menyempatkan diri kesini. Dan memesan Kwe Kia Theng dengan topping kesukaanku. Kwe Kia Theng lebih banyak dijual ditepi jalan atau ruko-ruko maupun teras rumahan karena makanan ini memang paling sedap dinikmati sambil melihat-lihat pemandangan disekitar kota Pontianak dipagi hari yang dingin dan masih segar. 
                     
Kwe Kia Theng (Non Halal)
idr 23k-30k


tempting enough? hehe

Seporsi Kwe Kia Theng pilihanku menggunakan topping satu butir telur semur utuh, usus babi, hati babi, daging  dan diserve dengan kuahnya yang melimpah. Aku sendiri suka menambahkan lada dan bawang putih untuk memperkuat cita rasa dalam kuahnya. Karena aku nggak begitu doyan pedas, maka aku tidak menambahkan saus cabe atau mencocolkan dagingnya kedalam cabe. Rata-rata orang disini suka melakukan tradisi tersebut karena katanya lebih nikmat. Tetapi itu tergantung selera masing-masing sih...

Untuk usus dan hatinya,  rasanya sangat juicy dan empuk dilidahku. Rasa bumbu dari kuahnya benar-benar tercampur dengan rata bersama dengan rasa dalam usus dan hatinya yang empuk. Dagingnya juga begitu gurih dan kenyal, rasanya sangat pas, tidak berlebihan. Apalagi rasa dari kuahnya yang khas. Bagi pecinta rasa asin, agaknya harus menambahkan sedikit garam lagi, walaupun menurutku komposisi rasa asinnya sudah pas dilidahku. Kuahnya nggak begitu berlemak, sangat gurih dan hangat disajikan panas-panas dipagi hari sebagai menu sarapan berat. Makanan ini memang cocok disajikan bersama dengan telur semur karena memperkuat rasanya, setiap kali ke sini aku pasti selalu memesan satu butir telur semur utuh karena lebih nikmat. Untuk presentasinya, seperti penyajian dalam bakso, hanya saja ini bentuknya Kwe Kia Theng dan rasanya betul-betul menggoyang lidah. Super recommend!

Kalo lagi jalan-jalan ke Pontianak, rasanya nggak afdol kalo nggak mencoba kuliner khas kota Pontianak yang satu ini. Jadi kalo sempat, yuk diincip hidangan yang satu ini, yang pasti rasa dan harganya nggak bikin kamu nyesel buat nyobain lagi, lagi dan lagi..

See you guys on my next post :)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar