Girls Side's: Karena Kamu adalah dirimu, Kamulah Inspirasi Dirmu

By venny-first-diary,blogspot.com - Tuesday, May 05, 2015




Haloohaa semuanyaa!
Im so miss you guyss!! April kemarin nggak banyak postingan yang nangkring diblogku, lantaran aku sedang sibuk-sibuknya ngurusin semua keperluan magang. Well, dari bikin CV, nyusun portofolio, ngurus transkrip nilai sampai membuat surat permohonan magang cukup membuatku sedikit kelabakan dan menyita waktu senggangku. Yah, inilah nasib mahasiswa semester akhir (sekarang aku udah Semester 6). Belum lagi panggilan magang yang bikin jantungku dagdigdug tiap hari, soalnya jarang banget ada kabar dari pihak yang kukirimkan CV magang. Kemaren aku baru saja di panggil pihak Gogirl Magazine, tetapi sekarang baru masuk tahap Skill Test (Tahap Kedua). Aku nggak banyak berharap karena menurutku perfoma dan kerjaku hari itu nggak begitu total. But, lets think positive, God already prepared the best for me, isnt it?

Well, kita kembali ke topik yang pengen aku bahas malem ini. Lihat judul diatas?

"Karena Kamu adalah Dirimu, Kamulah Inspirasi Dirimu"

Post ini terinspirasi dari berbagai banyak postingan yang kubaca akhir-akhir ini. Inti topiknya sama, semuanya rata-rata membahas tentang rasa 'insecure' yang mereka dapatkan dari lingkungan sekitar. Well, aku memang nggak gitu ahli dalam hal ini, tetapi aku akan mencoba menulis serapih mungkin sesuai yang kuketahui dan kurasakan. And to be honest, aku akan menyelipkan kisahku sendiri disini. 
 
Kalian nyadar nggak sih, banyak dari diri kita yang sering nggak menghargai diri kita sendiri, sehingga selalu terjadi yang namanya 'insecure'. Why? karena kita selalu menyalahkan diri kita sendiri dan mencemooh kekurangan yang ada pada diri kita. Kita selalu merasa nggak puas, well, itulah sifat dasar manusia. Ketika ia telah memiliki sesuatu, ia akan menuntut lebih dan lebih sampai sesuatu itu diluar jangkauannya. Ketika hal itu mustahil digapainya, maka muncullah dampak yang dinamakan stress, mengeluh, rasa insecure dan sering menyalahkan diri sendiri.


Aku pribadi merupakan salah satu bagian dari karakter diatas. Dulu hobiku memang seperti itu sehingga tanpa sadar aku menyiksa diriku sendiri dalam ruang kegelapan yang tanpa sadar aku buat sendiri dalam pikiranku. Sejak remaja, aku udah sadar, ketika melihat kaca banyak sekali yang kukritik dari pantulan di cermin.


Mukaku yang jerawatan dan super berminyak sehingga selalu membuatku mendapatkan ejekan dan menjadi bulan-bulanan teman-teman dikelasku.
'Eh, itu muka atau minyak goreng? Gila, mateng kali kalo goreng ikan disono,"
"Iihh.. mukanya kok jerawatan gitu sih? Pengen digaruk-garuk, gemes liat jerawat kecil-kecilnya,"

Atau kulitku yang kusam, hitam karena terpapar terus sinar matahari sampai bentuk tubuhku yang tidak proposional. Dari dulu banyak kata-kata menyakitkan yang kudapatkan dari teman-teman maupun lingkungan disekelilingku, bahkan terkadang dilingkaran keluargaku. Walaupun itu hanya celetukan tanpa sadar yang nggak bermaksud menyakiti hati, tetapi mereka nggak tahu terkadang pendapat mereka memberiku tekanan. Kadang, aku hanya bisa diam dan nggak nyadar menitikkan air mata. 

Why? Why this happend to me? Kenapa harus aku? Kok Tuhan jahat banget sih nyiptain aku dalam keadaan buruk rupa begini? Kenapa orang lain diciptakan dengan kecantikan yang 'wah' banget ditambah skill untuk memperkuat nilai dirinya, sedangkan aku nggak? aku bahkan nggak punya apa-apa untuk ditonjolkan! Gara-gara sering diejek oleh temen-temenku, aku jadi sering ngerasa minder, nggak pede dengan apapun yang kupakai atau kulakukan, menjadi diri orang lain yang bukan diriku supaya disukai sekelilingku bahkan sampai jatuh ke tahap insecure yang menyedihkan. 


Diperparah lagi kemudian dengan kondisi gigiku termasuk cukup maju (baca: tonggos) dan ukurannya besar- besar. Sekarang walaupun masih maju tetapi udah lebih mendingan dari dulu karena sempat kawatan satu tahun. Nggak jarang aku dapetin olok-olokan dari temen-temen sepermainanku dengan kata-kata super menyakitkan yang bikin aku sering menangis malam-malam, bahkan aku pernah dikatai oleh seorang anak kecil. Cukup sebal juga karena anak kecil itu biasanya jujur dalam mengutarakan opininya dan itu menambah luka batinku. Bahkan sampai cowok yang pernah kusukai *jamannya cinta monyet* juga menindasku dengan ejekan menyakitkan seperti itu.   

Dulu, aku juga nggak hobi berfoto, seperti yang sering dilakukan oleh teman-teman sepermainanku ketika sedang jalan-jalan ke mall atau makan di restoran. Semuanya tampak pede dengan penampilannya ketika difoto, sedangkan aku lebih memilih menjadi fotografer yang mengabadikan momen mereka dalam lensa kamera. Karena aku takut melihat hasil yang tercetak di kamera dan kemudian menyalahkan diriku sendiri, karena menurutku aku yang paling 'jelek' disana.   
 
Aku juga terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, alias sederhana. Tidak ada sesuatu yang terlalu 'wow' dari latar belakangku yang bisa kupamerkan ke teman-temanku. Skill dan kemampuan otakku juga nggak ada yang istimewa, semuanya biasa-biasa saja. Bahkan dulu sekali, aku sering disebut 'Miss Lola' karena butuh waktu untuk mencerna apapun yang dikatakan dan dikerjakan orang lain untukku.

Ditambah lagi, raporku sewaktu kelas satu SMP pernah merah di delapan mata pelajaran dan Mamaku sempat dipanggil oleh wali kelasku untuk menjelaskan masalah nilaiku. Hal itu membuatku malu banget karena ternyata aku nggak sanggup ngikutin pelajaran di sekolah dengan baik. Well, sekolahku memang bukan masuk dalam kategori sekolah internasional. Tetapi materi dan standar nilai disekolahku cukup tinggi. Paling rendah skor nilai per mata pelajaran itu angkanya 70, sisanya banyak yang rata-ratanya dipatok 75.  Kadang juga ada mata pelajaran tertentu yang melalui kebijakan gurunya sendiri mematok nilai sampai menyentuh angka 80. Maka nggak heran aku sering menjadi langganan remedial disekolah, apalagi mata pelajaran Matematika dan Komputer. Aku bener-bener mati kutu didua pelajaran itu karena sama sekali nggak suka hitung-hitungan dan segala perabot editing yang ada di komputer. Sejak saat itulah aku mulai les privat dan untungnya nilai-nilaiku mulai membaik.

Tetapi dengan kondisi nilai sekolahku yang mulai membaik, hal itu tetap membuatku merasa nggak pede dengan diriku sendiri. Aku selalu membandingkan diriku dengan orang lain dan nggak pernah merasa puas! Parahnya lagi, hal itu berlangsung selama bertahun-tahun. Dan aku selalu terperangkap dalam gua gelap yang aku buat sendiri dalam ruang pikiranku..


Bahkan, gara-gara hal itu emosiku jadi sering nggak stabil. Aku sering cari gara-gara dengan adikku yang masih kecil, terkadang sekali-kali dengan Mamaku karena aku nggak punya saudara perempuan di rumah untuk diajak berdebat. Aku sering membentak, beradu mulut di rumah, mengerjai adikku hingga ia nangis dan berbuat onar sesuka diriku. Yah, begitulah caraku melepaskan penat dan beban pikiran yang nggak bisa aku suarakan melalui kata-kataku. Sifat itu sangat kekanakan, karena aku butuh wadah untuk menampung semua rasa amarahku, walaupun tempat itu sebenarnya bukan wadah yang tepat untuk menampung kegetiranku. Parahnya, aku bahkan sampai menyalahkan Tuhan atas semua hal buruk yang menimpaku. Bener-bener kekanakan banget.

Tapi itu aku yang dulu, diriku tujuh tahun yang lalu....
 

Kalau aku buka kembali memori masa lalu yang pernah aku lewati, masa-masa tersulitku yang selalu menjadi bagian mimpi buruk ketika aku tidur, rasanya aku ingin sekali berlari menghampiri dia, diriku tujuh tahun lalu yang malang. Memeluk diriku tujuh tahun silam yang selalu menangis sendiri, yang bahkan nggak tahu harus sharing dengan siapa tentang rasa 'insecure' yang kurasakan. Mama memang selalu menjadi tempat curhatku yang paling baik dan setia, hanya saja nggak setiap hal bisa aku ceritakan padanya karena aku takut malah Mamaku yang jadi pemikir nantinya. 

Aku merasa diriku yang lalu terlihat bagaikan pecundang. Tetapi aku tetap ingin memeluknya dan membisikkan kata-kata semangat agar ia bisa melewati masa-masa tersulitnya dengan senyuman, bukan dengan air mata setiap kali ia menyentuh kasur tidurnya. Aku ingin menghiburnya dan menguatkannya dengan kekuatan kata-kata yang bisa menjadi penolongnya dimasa kelamnya itu.

 "Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja. Kuatlah, Venny, kamu bisa ngelewatin semua ini dengan senyuman. Tuhan selalu disisimu,"

Tetapi mustahil suara hatiku bisa membisikkan kalimat setenang beledu itu karena pikiran dan perasaan insecure-ku sangat parah dimasa itu.

Menyedihkan...
Tetapi sekarang ini aku nggak pernah mau menyalahkan kerapuhan diriku dimasa lalu sebagai alasan aku nggak bisa berkembang sekarang. Diriku dimasa lalu yang rapuh, rentan dan tersakiti adalah pelajaran bagiku hingga membentuk karakterku yang lebih berhati-hati dan kuat saat ini. Aku nggak bilang seratus persen aku telah terbebas dari perasaan 'insecure' itu, tetapi setidaknya aku mencoba melangkah keluar dari zona yang telah membunuh rasa percaya diriku di masa lalu selama bertahun-tahun, supaya aku bisa bangkit di masa sekarang.

Karena aku nggak mau mengulang hal-hal jelek yang telah menjadi memori buruk masa laluku, akhirnya aku bertekad untuk berubah. Keinginanku simpel, aku hanya ingin bertransformasi menjadi orang baru dengan jiwa yang baru di masa depan. Untuk itu, aku belajar berdamai dengan diriku sendiri. Mencoba berkompromi dengan bagian diriku yang berada didalam kegelapan dan berusaha meyakinkannya untuk berjalan ke tempat yang lebih terang dan penuh harapan. Jalanku masih panjang. Kalau aku terus menyeret diriku kedalam kesedihan, aku akan memeluk masa lalu itu selamanya sampai akhirnya aku menyesalinya nanti.

Untuk mewujudkan hal itu, aku mulai dengan hal-hal kecil yang bisa kulakukan sehari-hari. Menghargai diriku. Meluangkan 'Me Time' bukanlah hal yang sulit dilakukan. Aku mulai belajar merawat diriku. Sebuah bentuk penghargaan kecil untuk diriku setelah beberapa tahun aku siksa dalam pergulatan batinku sendiri.

Aku berusaha diet untuk menurunkan berat badanku supaya aku bisa memakai baju-baju yang manis. Aku juga jadi rajin membaca majalah maupun browsing situs-situs khusus mengulas tentang fashion. Supaya aku punya inspirasi untuk mengaplikasikan pakaian yang kupakai sehari-hari agar terlihat lebih menarik dan manis. Selama ini aku juga belajar memakai contact lens, salah satu hal yang paling kutakuti dulu, walaupun sekarang aku dapat dengan enteng menggunakannya. 


Aku juga mulai berurusan dengan skincare, agar kulitku bebas dari noda dan saat dipakaikan make up hasilnya bisa kelihatan bagus diwajahku. Nggak ketinggalan, aku jauh lebih bersih dan lebih memperhatikan penampilanku daripada sebelumnya.  
 
Gara-gara perubahan yang kulakukan, temen-temen SMA-ku yang dulu sering mencecarku maupun yang nggak mengejekku banyak yang shock melihat perubahan diriku saat aku menggunggahnya di media sosial. Ada yang sampai menanyakan apakah aku oplas (operasi plastik) atau tidak dan sebagainya. Aku cuma bisa mengulum senyum membaca semua tanggapan itu. 

Well, masa laluku mengajariku banyak hal. Mengajariku berusaha lebih keras untuk mendapatkan sesuatu yang aku inginkan. Memberi aku kekuatan supaya aku nggak gampang dijatuhkan lagi dan menyadarkanku menghargai tiap jengkal dari diriku yang merupakan hal terbaik yang pernah Tuhan berikan padaku. Paling pentingnya, masa laluku membuatku sadar kalau banyak hal-hal yang perlu ku share kepada para readersku, menyadarkan mereka kalau mereka nggak sendirian. Mereka bisa keluar dari cangkang gelap yang mereka buat, mereka punya harapan. Hanya apakah mereka punya keberanian untuk keluar dari cangkang itulah yang menjadi pertimbangannya. 


Aku sadar selama ini aku telah buta dan aku terlalu mendewakan kecantikan diatas segala-galanya sehingga tanpa sadar aku menjadi 'budak' kecantikan itu sendiri. Aku setuju, tampilan fisik memang bisa menunjang dari berbagai aspek, tetapi itu hanya modal. Aku akui first impression itu perlu, tapi yakinlah itu nggak akan bertahan lama kalau nggak dibarengi dengan inner beauty dengan harga diri yang kuat. Sisanya tetap pribadi dan integritas dirimu lah yang menentukan mau jadi apakah kamu lima, sepuluh atau dua puluh tahun kedepan. Satu lagi, aku percaya dengan faktor luck alias hoki ! Tetapi jangan benar-benar mengandalkan faktor terakhir ini, intinya, kita harus percaya kalau kita mampu dan punya keunikan yang khas. Nah, dengan menyadari kita berbeda dari orang lain, show it! dan buktikan kamu memang unik untuk diperjuangkan. 

Dan aku bersyukur, benar-benar bersyukur terhadap apa yang dikaruniakan kepadaku. Aku sehat fisik, mental dan lahiriah. Aku lahir tanpa kekurangan suatu apapun dan sehat lahir batin, walaupun aku memang lola, tetapi aku bisa berfikir jernih. Pikiranku yang lola membuatku terkadang berfikir lebih panjang dari orang lain sehingga aku bisa menerimanya sebagai hal yang positif dari diriku. Aku bersyukur karena aku dikelilingi oleh orang-orang yang mencintaiku walaupun aku sering menyiksa mereka dengan tindakan egoisku dimasa lalu. Mamaku, Papa, Nenek dan adikku tersayang. Dan yang terpenting, sahabat-sahabatku yang selalu ada namun aku sering melupakan arti keberadaan mereka disisiku. Aku malu menceritakan rasa insecure yang seperti mencekikku saat itu sehingga aku selalu berpikir kalau aku selalu 'sendirian'.  Untuk itu sekarang aku lebih banyak menghabiskan quality time dengan sahabat-sahabat yang selalu berada disisiku ketika aku dimasa yang tersulit sekalipun. Mereka selalu ada, namun kita nggak menyadarinya, bahkan terkadang melupakannya karena terlalu sibuk bergumul dengan pikiran buruk kita sendiri.

Aku juga sadar satu hal, walaupun diriku tidak cantik luar biasa inside dan outside, banyak sekali orang diluar sana yang menginginkan hidup seperti yang aku jalani sekarang.  Masih banyak orang diluar sana yang kecantikan fisiknya layaknya jelmaan bidadari, tetapi kehidupannya tidak seharmonis kelihatannya. Ada juga orang diluar sana yang cantik tetapi kondisi ekonominya tidak memungkinkan untuk melanjutkan mimpinya di masa depan. Atau ada orang yang memiliki banyak uang yang melimpah ruah, tetapi kondisi tubuhnya tidak memungkinkan bagi dirinya untuk menikmati semua kekayaan yang dimilikinya. Hal itulah yang sekarang ini membuat mataku terbuka, nggak ada gunanya mengurung diri atau menjadi diri orang lain. Karena menjadi sesuatu yang bukan diri kita, adalah hal yang paling menyiksa untuk diri kita sendiri. Menjadi sesuatu yang bukan merupakan diri kita, merupakan sebuah 'bentuk' ketidakpercayaan diri terhadap diri kita sendiri. 
Banyak orang yang sudah dikarunia segala sesuatu yang berkelimpahan, tetapi tidak merasa bahagia terhadap apa yang telah dimilikinya. Termasuk aku salah satunya contohnya, tetapi lihat? Lizzy Velasquez mengajariku banyak hal dan membuatku bersyukur dengan segala kekurangan yang kumiliki. Lizzy yang dipermalukan dengan kata-kata sarkatis akibat video dirinya yang diunggah dengan title 'cewek terjelek didunia' diyoutube, bisa menginspirasi dan memotivasi cewek-cewek di dunia. Walaupun banyak dibully di masa mudanya dia tetap kuat seperti akar pohon tak tergoyahkan dan sekarang malah menginspirasi banyak orang! Bahkan ia sering diundang untuk menjadi speaker di acara bergengsi yang terkenal. Karena dia adalah dirinya, dia menjadikan dirinya inspirasi bukan hanya saja untuk dirinya sendiri, tetapi orang lain. Dan kisahnya yang menurutku sangat mengiris hati itu menular dan membuatku berpikir dua kali tentang kehidupanku.

  source: google/lizzyvelasquez
   source: google/lizzyvelasquez

 

 

Betapa nikamatnya hidup yang telah Tuhan berikan padaku. Aku sia-siakan selama tujuh tahun lamanya. Dalam hati aku berjanji nggak akan mengulang ataupun mencaci maki kehidupanku lagi, sesulit apapun itu, aku pasti bisa menjalaninya karena Tuhan selalu besertaku. 


Dulu banyak awan gelap yang memburamkan pandanganku, aku nggak pernah nyadar kalau Tuhan selalu menolongku keluar disaat-saat tersulitku dan aku nggak pernah menghargainya sama sekali. Justru aku selalu terperangkap dengan pendapat orang lain yang memenjarakan pikiranku sendiri. Itulah kejelekanku. Aku mengakui satu hal kalau aku bukanlah orang yang religius, tetapi aku percaya bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku dan keputusanku, ada campur tangan Tuhan disana. Yang mengarahkanku, melalui masa tersulitku agar aku bisa tersenyum akhirnya dimasa depan. Aku percaya kuasanya dan Ia selalu mendengarkan doaku.

Hal yang ingin kusampaikan dari ceritaku ini, intinya.. girls, kamu yang lagi baca postingan blog ini, kamu yang pernah merasakan hal menyakitkan yang pernah kurasakan dimasa lalu. Jangan menangisi dan menyesali segala hal buruk yang pernah terjadi dalam kehidupanmu. Kamu itu berharga, unik dan kuat, hanya saja kamu nggak membuka dirimu sepenuhnya dan belajar menerima bagian-bagian buruk dalam dirimu sebagai kekuatan. 


Kalau kamu ingin berubah, ubahlah hal-hal yang menurutmu paling mudah untuk kamu ubah. Keluarlah dari zona gelapmu dan percayalah pada harapan. Harapan tanpa usaha itu adalah omong kosong. Segalanya berawal dari sini, dari hatimu, dari dirimu sendiri. Kekuranganmu adalah Kekuatanmu. Yakinkan dirimu kalau kamu kuat dan bisa melewati semuanya. Emang nggak gampang, karena aku sendiri butuh waktu sampai tujuh tahun untuk keluar dari bilik mengerikan itu. 

Tetapi aku percaya pada Tuhan dan harapan. Apa yang kudapatkan sekarang merupakan bonus dari usaha dan kerja kerasku selama ini. Jadilah inspirasi, walaupun belum bisa menginspirasi orang banyak, setidaknya dirimu yang apa adanya ini bisa menginspirasi dirimu untuk bertransformasi menjadi orang yang lebih baik. Ketika kamu berusaha menginspirasi dirimu sendiri, tanpa sadar kamu ingin melakukan sesuatu yang terbaik yang sanggup kamu lakukan untuk dirimu. Percaya atau tidak, suatu saat nanti hal yang kamu lakukan bisa menjadi panutan bagi orang lain. Ketika kita mencintai diri sendiri, aku percaya hal-hal baik akan datang pada diri kita. Aura positif, atmosfer yang menyenangkan, teman-teman yang saling mendukung kita dan keluarga yang selalu ada, bahkan mencintai kita disaat apapun. 




Believe, kamu pantas untuk bahagia. Nggak ada 'seorangpun' yang bisa merebut senyummu atau menghancurkannya, hanya 'kamu'. Ya, hanya dirimu yang pantas memillih apa kebahagiaan itu memang pantas menjadi milikmu atau menjadi milik orang lain...

Stay strong, girls! Karena kamu hanya akan jatuh dan diejek hari ini, menangis untuk hal-hal buruk yang terjadi padamu malam ini. Hanya hari ini.  Tetapi 'nggak akan pernah' disakiti esok harinya dan dimasa depan. Kamu ingat title diatas? Kamu adalah inspirasi. Yang bisa menolongmu adalah keberanianmu meretas dari gua gelap yang mencekikmu itu. Kamu nggak akan tergoyahkan besok, bulan depan dan beberapa tahun yang akan datang. Kamu akan menjadi wanita yang luar biasa tangguh inner and outside, because you can survive from your past! You will be different person. Itulah kekuatanmu, girls, warnamu... 

"Stay Strong, Positive and Believe, because youre worth it for happiness, one day, someday....,"


Venny Firstyani
'Karena Kamu adalah dirimu, Kamulah Inspirasi Dirimu..'

  



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar