Tips Berlibur ke Singapura untuk Backpacker Pemula [Episode 1: Mengurus Tiket Perjalanan Pulang Pergi dan Dokumen]

By venny-first-diary,blogspot.com - Thursday, May 26, 2016




Dear Readers,
Sudah hampir tiga minggu ini aku nggak sempat meng-update konten dalam blog ini, sedihnyaa >..< Bagi kamu yang ngikutin sosial media aku [instagram:venny_firstyani], pasti tau sekitar dua minggu yang lalu aku baru saja melakukan trip Singapura-Batam selama satu minggu full. Balik-balik dari sana, nggak cuma pulang dengan oleh-oleh dan pengalaman karena ini first time banget bagi aku jalan ala backpaker ke negeri orang, walaupun negaranya cuma tetanggaan dengan kepulauan Riau, aku juga bawa banyak kisah dan cerita yang pengen banget aku bagikan kepada para pembaca setia blogku. Hanya saja saat balik-balik dari Singapur, penyakit malas langsung menjalari tubuhku, efek dari menjelajah dan berjalan berkilo-kilo meter *lebay*, so baru dapet banget waktu dan feel untuk menulis kembali hehe. 

Kali ini, postinganku akan sedikit berbeda dengan postingan sebelumnya yang lebih konsen ke beauty dan makeup. Pensiun sebentar yah kawan-kawan, nikmati dulu series trip ke Singapura ini yang sudah kubuat sampai perintilan-perintilan episodenya. So..lets start in...


Welcome to Singapore ...!
Liburan merupakan anugerah bagi sebagian orang. Ada kalanya liburan dimanfaatkan sebagian orang untuk mengisi waktu luang, berelaksasi maupun mereflesikan diri, bahkan tidak sedikit orang yang mencari jati diri pada saat momen liburan. Bagi remaja, liburan merupakan jadwal berpetualang sendiri bersama teman-teman maupun keluarga terdekat. Namun, bagi para pekerja atau orang yang siap bekerja (sepertiku) momentun liburan merupakan ‘tiket emas’ untuk merelaksasikan diri sejenak dari kejenuhan aktivitas yang bikin stress dan bikin kepala cenat-cenut.


Mirip sepertiku yang baru saja lulus sekitar bulan Februari lalu dan akan diwisuda pada tanggal 4 Juni 2016 mendatang, aku bener-bener memanfaatkan liburan panjang yang tersedia untuk merealisasikan mimpiku selama hampir setengah tahun bergulat dan tertekan dalam aktivitas magang dan skripsi. Setelah dinyatakan lulus, berbagai rencana dan destinasi wisata telah kususun sedikit demi sedikit diotakku. Aku menyadari pentingnya liburan walaupun liburan merupakan kebutuhan kesekian, namun kehadirannya mampu menenangkan pikiran dan membantu kita melihat dunia yang lebih luas dari bilik yang kita tempati saat ini. 


pemandangan langka yang menyegarkan 

leganya menikmati pemandangan biru ini, walaupun hanya dari balik jendela pesawat, hati dan pikiran menjadi lebih rilekss

Sebetulnya, sebelum destinasiku berakhir di negara Singapura, ada sejumlah list negara yang ingin kukunjungi. Sayangnya, belum dapat terealisasikan saat ini karena masalah waktu, biaya dan tenaga. So, setelah membaca banyak referensi mengenai wisata dan tempat nomor 1 menurut survei dibeberapa buku travelling yang sangat aman dikunjungi, baik bagi solo traveler maupun group traveller, khususnya untuk wanita, pilihanku jatuh pada negeri Singapura.

Negara yang bertetanggaan dengan Indonesia ini dinilai sangat ketat keamanan maupun kebersihannya. Tidak kalah pula dengan alat transportasi umumnya yang saat ini sedang dicontoh dan masih dalam tahap proses pembangunannya di Indonesia, MRT (Mass Rapid Transportation). Juga, kamu nggak perlu takut kalau misalnya masih merasa bingung menaiki MRT, karena kamu bisa memilih transportasi lainnya seperti bus atau LRT yang sangat nyaman dan lumayan cepat, juga tentu saja cocok untuk kantong traveller yang sedang jalan-jalan maupun backpacker solo di Singapura.

Psst! Aku pribadi lebih sering dan doyan banget naik Bus karena memungkinkanku untuk menikmati pemandangan dan spot-spot di Singapura yang unik, apik dan cantik. Belum lagi, aku sangat gemes dengan warga Singapura yang tertib dalam hal menyebrangi lalu lintas, hal yang sulit kutemukan jika aku menggunakan MRT yang super cepat dan kadang gelap. 

So, di episode kali ini aku memang mengkhususkan membuat episode mengenai pengurusan tiket pesawat saat masih di Indonesia sampai ke Singapura beserta rangkaian tips yang semoga berguna untuk backpacker pemula. Kebetulan, aku nggak sendirian karena aku ditemani backpacker bareng temanku. Liburan ke Singapura ala backpacker memang sudah kurencanakan sematang mungkin dengan temanku sebelum berangkat ke negeri dengan ikon khas Merlion itu. Hal ini didasarkan karena kita tidak mengikuti tour dan harus serba mandiri mencari tempat berwisata, berteduh, maupun tiket sehingga rencana juga harus dipersiapkan sematang mungkin.

Kebetulan, aku tipe orang yang cukup terstruktur kalau membicarakan masalah travelling dan liburan, walaupun nggak setiap saat. Selalu saja ada list yang kutulis dalam buku travellingku, atau minimal dalam otakku. Jadinya kesannya aku ini traveller yang kaku banget, ya? Hihi, pasti sebagian dari kalian mengangguk-angguk setuju dengan sikap ‘nggak santaiku’ ini karena ketahuan banget masih pemain baru dalam dunia travelling *cielahhh pemain baru...*. Tetapi ada beberapa hal yang membentuk pikiran terstrukturku itu karena aku beberapa kali pernah mengalami kejadian pahit *duuhh lagi-lagi keluar kata lebay* dan cukup menyebalkan karena tidak mempersiapkan travelling sematang mungkin sehingga banyak yang miss, so beberapa kali trip itu membuat aku belajar untuk nggak jatuh ke lahar yang sama *hedehh lahar apaaa venn? >..<.

Namun dalam perjalananku ke Singapura nggak melulu mengikuti scedule karena banyak hal baru yang lebih menarik dan menyenangkan yang kami temukan saat perjalanan.

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita bahas dari yang paling awal terdahulu sebelum berlibur ke Singapura, yaitu berburu tiket pesawat! Ini yang paling penting, setidaknya jika kita bisa menekan budget dengan penerbangan murah, jumlah uang yang dapat dipergunakan untuk diperbelanjakan di Singapura juga semakin besar. Untuk itu, mari kita lupakan sejenak airlines yang menawarkan kualitas kelas jetset hanya untuk dimanjakan sesaat dengan perabotan singkatnya. Untuk sejenak, aku langsung melirik budget airlines karena selain harganya yang hemat, waktu yang diperlukan juga relatif sama untuk menjangkau destinasi tujuan dengan maskapai penerbangan high class lainnya.

Mengurus Tiket Sampai ke Singapura, Nggak ribet kok!

Lion Air (www.traveloka.com)
Salah satu budget airlines yang nyaman untuk kantong para backpackers dan sering mengadakan promo-promo murah biasanya hadir dari Lion Group (Lion air, Wings Air, Batik Air) atau penerbangan Air Asia. Tetapi ada catatan penting yang harus diperhatikan adalah jangan terlalu cepat tergiur dengan harga super murah namun kamu lupa mengecek waktu keberangkatannya beserta terms dan condition-nya. Waktu keberangkatan merupakan hal yang cukup signifikan untuk diperhatikan, karena jam tibanya kita di negara tujuan juga dapat mempengaruhi agenda perjalanan liburan selama di Singapura.


Untuk kita berdua sendiri, karena kita berangkatnya dari Pontianak/ PNK (Aku pulang dahulu ke Pontianak karena liburan) yang akan diberangkatkan ke Singapura (SG) maka aku memilih dua tiket karena untuk berangkat ke Singapura melalui jalur udara, saat ini penerbangan selain di Jakarta diwajibkan untuk transit sebelumnya di Bandar Udara Soekarno Hatta atau Halim Perdana Kusuma sesuai dengan bandara yang dipilih.

Airlines Lion Air ini sendiri cukup diminati karena selain harganya yang relatif lebih ekonomis, rute penerbangannya sendiri juga cukup padat, dan cukup banyak juga rute penerbangan yang transit terlebih dahulu di Jakarta sehingga kita langsung memesan tiket budget airlines dari Lion Air. Walaupun aku sendiri mengaku kadang penerbangan Lion airlines memang ‘nyebelin tapi bikin kangen’ baca : (artinya sering terjadi delay, keterlambatan dan kendala lainnya) ditambah lagi sekarang banyak kasus dari maskapai penerbangan ini yang bikin jantung ketar-ketir nggak karuan [baca: lihat yah beritanya di televisi], namun airlines ini tetap saya pilih karena harganya yang terbilang cukup murah dan waktunya pas sesuai dengan keinginan. Selain itu menaiki pesawat Lion air juga cukup nyaman (baca: standar kenyamanan maskapai penerbangan ekonomis) yang masih dalam batas kewajaran dan standarisasi kenyamanan versiku, sehingga akhirnya kami sepakat mempercayakan perjalanan kami pada maskapai penerbangan Lion Air.

Sedikit tips bagi kamu yang sedang mencari budget airlines dan kebetulan memilih maskapai penerbangan Lion Air Group, bisa dibaca dibawah tips dibawah ini, semoga dapat berguna ketika kamu menaiki maskapai penerbangan dari Lion Group.

Tips untuk penumpang maskapai penerbangan Lion Air :
   1.               Datanglah 3 jam sebelum keberangkatan Anda ke destinasi tujuan. 
Pengalaman  saya, tiba sekitar 30 menit sebelum keberangkatan menggunakan maskapai penerbangan Lion Air, ternyata gate sudah di closed, tidak bisa check in dan harus ketinggalan pesawat walaupun pesawat baru akan mengudara 30 menit lagi. Akhirnya, kita harus membeli penerbangan baru kembali dengan Batik Air sesuai dengan ketentuan dari Lion Air. Untuk hal ini, saya sebagai penulis tidak menyalahkan pihak manapun, hanya saja kita memang harus menaati ketentuan yang berlaku disetiap penerbangan yang ada.

 Kenapa harus 3 jam datang sebelumnya?
Jawabannya simpel, alasan pertama, kamu harus memperkirakan waktu perjalananmu dari tempat tinggal sampai ke bandara. Selalu saja ada kendala tak terduga di jalanan sehingga diperlukan kedislipinan untuk mengatur waktu sampai ke bandara. Kedua, antrian check in bagasi yang cukup panjang dan kadang memakan banyak waktu. Kalau untuk yang hanya membawa koper dibawah 8 kg atau tas ransel besar maupun kecil, rasanya hal ini bukan menjadi masalah besar. Tetapi bagi kamu yang punya kemiripan seperti aku dan cukup banyak membawa seperangkat baju-baju, pernak-pernik kosmetik sampai peralatan jaga-jaga, seperti emergency stuff untuk hal yang nggak terduga sehingga mengharuskan koperku dititipkan pada kabin bagasi, kamu perlu banget spare waktu untuk jaga-jaga. Dalam kasusku, aku sendiri pernah mengantri untuk check in bagasi kurang lebih hampir satu setengah jam, apalagi kalau terkena tanggal merah atau high season, itu ramainya bisa bikin jantung kelimpungan di bandara.
2.               Bawa pembekalan air dan makanan secukupnya atau sarapan sebelum ke bandara karena airlines budget ini tidak menyediakan fasilitas konsumsi didalam pesawat, kecuali kamu mau spend biaya lebih untuk membeli makanan atau minuman didalam pesawat yang nominalnya lebih tinggi dari harga aslinya. Untuk minuman, bagi kamu yang ingin melanjutkan perjalanan internasional disarankan untuk dihabiskan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam gate untuk menunggu. Kalau untuk penerbangan domestik, hal ini tidak menjadi masalah.
3.              Untuk penumpang transit Lion Air (Semua maskapai penerbangan) yang menggunakan airlines yang sama seperti sebelumnya, hanya kode pesawatnya yang berbeda sesuai tujuan perjalanan selanjutnya, kamu nggak perlu menunggu bagasimu lagi dan bisa langsung transit ke destinasi selanjutnya.

Dokumen yang diperlukan sebelum berangkat ke Singapura :


1.    Passpord, dengan masa berlaku sekurang-kurangnya 6 bulan dari tanggal dikeluarkannya passpord.
2.   Fotokopi Passpord, taruh didalam koper sebanyak satu rangkap untuk berjaga-jaga kalau passpord-mu hilang.
3.   KTP, jangan yang sudah expired, ya!
4.   Fotokopi KTP satu rangkap bolak balik dengan alasan yang sama seperti pada poin pertama.
5.   Tiket pesawat, baik e-ticket maupun print cetak.
6.   Kirim foto/scan passpord, KTP dan e-ticket ke emailmu untuk berjaga-jaga.
7.   Perlu kamu ketahui bahwa sejak tahun 2011 (bisa di-cross check untuk lebih tepatnya), negara ASEAN sudah dibebaskan dari biaya fiskal, dan pajak sehingga kamu nggak perlu khawatir mengurus biaya diatas yang sangat menguras kantong.
8.  Tidak diperlukan VISA. Negara ASEAN saat ini sudah bebas VISA. 
9.   Jangan lupa tukarkan kurs Rupiah ke SGD (Dollar Singapura) yang merupakan mata uang resmi di negara Singapura. Untuk ini kamu bisa rajin mengecek kurs via internet (http://in.coinmill.com/IDR_SGD.html, http://kursdollar.net/, http://kurs.dollar.web.id/) sampai menemukan kurs termurah. Saat pergi ke Singapura yang aku tukarkan pada akhir April, kursnya sudah mencapai harga 9.850 rupiah yang sudah diberi diskon oleh pihak money changer menjadi 9.840 rupiah, lumayan daripada tidak ada diskon sama sekali.
10.              Bawalah perlengkapan menulismu dalam porsi kecil, terutama pena (bolpoin) karena sangat diperlukan untuk mengisi lembar imigrasi yang akan kamu dapatkan sebelum penerbangan/didalam pesawat/ setelah tiba dibandara Changi Internasional di Singapura.

Maka pertama, dimulailah terdahulu penerbangan dengan Lion Air JT-711 hari Selasa, 3 Mei 2016 ke Jakarta tepatnya di bandara Soekarno Hatta diterminal 1A dari pukul 07.10 - 08.40, namun pukul 08.30 kita sudah sampai dibandara.

Setelah tiba dibandara, kita memiliki waktu transit sekitar 2 jam 35 menit di Jakarta dan harus melaju ke terminal 2D yang notabene melayani penerbangan internasional. Nah, kita berdua memanfaatkan free shuttle bus yang disediakan oleh pihak bandara dan letaknya ada diujung terminal 1. Kalau masih bingung, bisa kamu tanyakan letaknya pada petugas berseragam atau cari papan dibawah ini. 

free shuttle bus bandara Soekarno Hatta

Setelah sampai terminal 2D, bergegaslah untuk langsung check in menuju destinasi selanjutnya, yaitu di Singapura. Kebetulan kita memang sudah di check in-kan oleh petugas bandara saat berada di bandar udara Supadio, Pontianak (PNK). Sayangnya, karena ini adalah kali pertamanya kami berangkat keluar negeri dengan pesawat terbang tanpa diuruskan (baca: oleh travel, tour atau orang tua) maka dengan polosnya kita berdua mengantri lagi selama setengah jam dan akhirnya setelah diberi tahu kita langsung menuju meja imigrasi disayap kanan.

Saat menuju imigrasi, perhatikan tips dibawah ini agar proses imigrasi berjalan lancar:

1.   Perhatikan batas kuning dilantai yang menjadi pembatas antara penumpang satu dan yang berikutnya untuk mendapatkan cap imigrasi keluar negeri. Budayakan mengantri dengan sabar.
2.   Tenanglah, jangan kelimpungan atau cengengesan nggak jelas. Kamu nggak bakal ditanya-tanya kok karena dalam kasusku petugas imigrasi hanya memberikan cap dan menyerahkan pasporku kembali, setelah itu aku langsung menuju Gate D4 yang tertera dalam tiketku, kebetulan letak Gate D4 terletak diujung sayap kiri.
3.   Hindari membawa berbagai macam cairan, seperti body lotion, air minum atau sebagainya yang berbentuk air dalam tentengan tas tangan maupun tas ranselmu. Walaupun ada beberapa yang lolos, contoh kasusnya sepertiku karena petugas sedang sibuk-sibuknya memeriksa penumpang bermasalah didepanku, scan di tasku yang berisi cairan 300 ml dapat dengan mudahnya lewat dari meja imigrasi, padahal cairan yang diperbolehkan masuk hanya 100 ml atau dibawahnya. So, ingatkan dirimu untuk tidak membawa segala pernak-pernik cairan lebih dari 100 ml atau kamu harus bersiap menerima kenyataan cairan yang kamu bawa harus dibuang atau diberikan pada petugas imigrasi. Keep it in your mind! Im just lucky.

Setelah melewati meja imigrasi, jangan pernah lupa untuk meminta kartu imigrasi dimeja informasi atau meja maskapai penerbanganmu, yang nantinya akan kamu isi dibandara ataupun dipesawat karena kartu tersebut akan ditukarkan langsung saat sampai dimeja imigrasi Singapura.      

Setelah melewati proses panjang mendapatkan cap imigrasi, kita langsung melaju kearah Gate 4, tempatku harus menunggu pesawat Lion Air selanjutnya dengan penerbangan Jakarta (CGK) ke Singapore (SG) dengan kode pesawat JT 0154. Setelah itu pada tahap ini akan ada pemeriksaan barang bawaan melalui scan seperti yang telah aku jabarkan pada poin ketiga diatas. Setelah itu, jangan lupa, setelah masuk, segeralah meminta kartu imigrasi, contohnya seperti dibawah ini.


Kemudian isilah identitasmu kedalamnya, pada tabel pertama (paling kiri) isilah semua kolomnya sesuai dengan yang tertera di passpor ataupun KTP, kalau yang tidak kamu hapal atau ketahui tinggal dilangkahi saja. Pada tabel kedua (tengah) kamu hanya nggak perlu mengisi identity card number (for Malaysian Only) dan pada tabel terakhir isi juga semuanya, jangan lupa bubuhkan tanda tangan.


Keterangan : No. 1 : nama lengkap, 2 : gender/jenis kelamin, 3: Nomor Paspor, 4: Kota, 5: Negara, 6 : kode pernerbangan pesawat, 7 : alamat di Singapur, 8: negara kelahiran, 9 : tanggal dan tahun lahir, 10: lamanya waktu di Singapur, 11: Nasionalitas, 12: kota terakhir transit sebelum ke Singapura, 13: kota setelah mengunjungi Singapura, 14: pernah ke Afrika atau AS 6 hari belakang ini? 15: pernah memakai passport nama orang lain ke Singapura? 16: pernah tidak diijinkan masuk ke Singapura? 17: tanda tangan, 18 : nama lengkap, 19: negara asal

Setelah itu tinggal duduk manis sampai kode penerbanganmu dipanggil. Untungnya, penerbangan transit dan sebelumnya memang tidak terkendala delay sama sekali. Syukurlah, akhirnya kami bisa berangkat ke Singapura pukul 11.15 yang sudah dipanggil boarding 40 menit sebelumnya. Kami tiba lebih awal di Singapura sekitar pukul 13.00 dari waktu yang tertera yaitu pukul 14.00.

Setelah sampai di Singapura, kami berdua langsung terkesima dengan airport internasional yang masuk dalam salah satu top airport dalam list airport internasional. Kebetulan saat itu juga sedang haus dan kita langsung mengisi air di spot Changi Internasional yang menyediakan free air siap minum lewat keran air ini. Hoshhhh....! Segerrrrrr~~~! 

airnya beneran seger, dingin dan tidak berbau

Langsung kami berdua bernarsis ria dan mengabadikan momen saat berada di Changi Airport. 

salah satu spot foto di Changi Internasional Airport

Tidak lupa kami mengambil peta Singapura yang tersedia di Changi Airport untuk mempermudah perjalanan liburan kami saat berada di Singapura. 

rak peta Singapura yang komplit

contoh salah satu peta paling lengkap (GTO Maps) yang bisa dijadikan guide saat ke Singapura, sudah ada rute MRT, rute pulaunya, rute Sentosa Island, rekomendasi kuliner dsb, lengkap dah disini!



pemandangan sebelum masuk imigrasi Singapura, turis yang sedang mengisi kartu imigrasi  



Sayangnya, kita berdua langsung turun ke meja imigrasi untuk meng-claim bagasi sehingga kami tidak sempat menikmati taman kupu-kupu, taman bunga matahari dan taman kaktus yang populer di Changi Airport dilantai atas. Niatnya untuk mengambil bagasi dahulu agar lebih tenang, eh ternyata kita nggak bisa keatas lagi. Yasudahlah, yang penting kami sudah sempat menikmati kenyamanan dan keindahan Bandara Changi Airport yang banyak digaung-gaungkan oleh banyak orang. 



masuk imigrasi singapura+claim bagasi disini

Oh iya, hampir kelupaan, bagi kamu para turis yang nggak sedang membawa koper super besar [baca: hanya membawa ransel atau koper ukuran mini] kamu boleh mampir ke booth Changi Internasional Airport. Disana, kamu akan menemukan booth kecil yang menawarkan tur gratis keliling Singapura selama 4 jam [Kalau tidak salah, kisarannya seperti itu] dengan menggunakan akomodasi bus yang sudah dipersiapkan. Ini juga berlaku untuk turis yang ingin balik ke negara asalnya namun harus menunggu jam transit lebih dari 5 jam dan tidak membawa banyak barang bawaan. 

Lumayan loh, kamu bisa keliling Singapura, diijinkan juga untuk memotret diri untuk menikmati panorama keindahan kota berlambang khas Singa yang mengeluarkan air mancur ini dalam batas waktu yang ditentukan. Setelah sampai pada batas waktunya, maka kita akan dikembalikan lagi di dalam Bandara Changi Internasional Airport. Service yang sangat menggiurkan, bukan? Mengingat kita bisa menjelajahi kota Singapura secara singkat tanpa mengeluarkan dana sepeserpun! Apalagi Aku sudah exciting banget mau ngikutin tur ini, sayangnya ketika melirik koper segiempat gede yang kubawa, jelas sekali nggak masuk kategori tur gratis ini,  aku langsung mengurungkan niat dan harus berusaha menerima kenyataan bahwa mengikuti tur gratis ini bukan merupakan jodohku. Mungkinnn jodohku sedang berada dibelahan lain di kota Singapura yang harus kujemput sendiri tanpa bantuan orang lainnn.. *lohh lohh apaan sih, ven? ckck*

Terakhir, untuk mengurus tiket pulang dari Singapura, karena saat itu sedang kena high season sampai hari Minggu, rencana kita untuk pulang tanggal 7 mei yang jatuh pada hari Sabtu kandas sudah karena harga tiketnya melejit sangat mahal. Kalau dihitung-hitung bisa mencapai lebih dari setengahnya. Untuk menyiasatinya, akhirnya kita memutuskan untuk pulang hari Senin, dengan jadwal perjalanan ke kota Batam pada hari Sabtu menggunakan kapal Ferry dari Singapura. Kita langsung membelinya on the spot saat berkunjung ke Harbour Front keesokan harinya, kebetulan berbarengan dengan scedule kita bermain di wahana permainan Universal Studio Singapura (USS). 

pelabuhan Harbour Front tempat berlabuhnya kapal Ferri Batam-Singapur, Singapur- Batam

Kita berdua langsung memilih Batam Fast dengan jam keberangkatan Ferri pukul 16:45 waktu Singapura, artinya kita akan tiba di Batam Center (lokasi pelabuhan pilihan kita) sekitar pukul 16:45 WIB, karena perbedaan waktu Indonesia dan Singapura berkisar satu jam. Kemudian untuk tempat berlabuhnya kapal Ferri aku memilih untuk berhenti di pelabuhan Batam Center karena letaknya dekat dengan hotel dan beberapa objek wisata. Ada beberapa pelabuhan juga seperti di Harbour Bay, Batu Ampar, Sekupang, Nagoya dan sebagainya di Batam tergantung dengan letak hotel atau tempat tinggal kita dimana. 

so kita milih ferri dari Batam fast...

Sebenarnya jalur laut yang ditempuh dengan kapal Ferri ditawarkan dari banyak maskapai Ferri contohnya seperti Sindo Ferry, Horizon, Majestic, IndoFalcon dan banyak lagi. Hanya saja begitu kita berdua menjangkau lantai dua, dan yang pertama kali counter pembelian tiket yang kita jumpai adalah Batam Fast, kita langsung membooking Ferry untuk tanggal 9 mei. 

Harganya sekitar 25 SGD untuk tiket satu kali jalan dan 49 SGD untuk pulang pergi. Harga diatas sudah termasuk pajak sebesar 7 SGD dan orang Singapura yang menumpangi ferri ke Indonesia diberikan harga 3-4 SGD lebih mahal dari warga negara Indonesia [Kalau tidak salah, soalnya warga Singapura dan Tiongkok yang kita temui menumpang ferri ke Batam harganya sedikit lebih mahal dari WNI, yang sudah aku cek perbandingannya].  

jadwal keberangkatan, perhatikan baik-baik ya! Perhatikan juga petugas berseragam siapa tahu mereka diperlukan untuk tanya-tanya

Yoo!!  Setelah tiket ferri menuju Batam beres, kami sudah tidak perlu khawatir lagi karena tiket pulang ke Pontianak melalui Batam sudah diurus oleh agen tur kami yang membantu kami memesankan tiket. Agen tur kami pilih untuk membantu pemesanan tiket karena di situs tempat pembelian tiket yang kukunjungi mengharuskan aku untuk transit terlebih dahulu di Jakarta, which is aku harus mengeluarkan budget ekstra untuk membeli satu lagi tiket agar bisa pulang ke Pontianak. Jadi jatuhnya lebih mahal. Soalnya penerbangan Batam ke Pontianak termasuk cukup sedikit, dan penerbangan langsung yang melayani Batam-Pontianak yaitu Lion Air setiap pukul 12.00 siang. Lagi-lagi budget airlines Lion air yang kami pilih karena merupakan satu-satunya penerbangan yang sesuai dengan jam terbang kami ke Pontianak. Beres deh urusan tiket!

Sayangnya waktu di bandara Hang Ngadim Batam, penerbangan kami harus delay selama 1 jam karena masalah teknis. Temen-temen bagi yang sering terkena delay, aku sudah fotokan kompensasi dari peraturan dibawah ini sehingga kalau-kalau kalian terkena delay dan hendak complain, kalian bisa tunjukkan gambar dibawah ini:



Memang tiket penerbangan dan voucher penginapan lebih mudah diurus ketika sedang berada di Indonesia. Soalnya saat sampai ke tempat tujuan pikiran dan hati lebih terasa lega karena tinggal mengikuti waktu yang tertera dan berangkat ke lokasi tujuan. Sampai disini dulu postingan Episode pertama kali ini, semoga pengurusan tiket, tips penerbangan, tips imigrasi dan yang masih bingung menggunakan ferri bisa terjawab semuanya dalam artikel ini. Ditunggu ya kelanjutan lengkap pengalamanku di Singapura, review hotel irit di Singapura, destinasi wisata, tempat belanja murah, kuliner sampai tempat nongki-nongki di Singapura di episode selanjutnya! Stay tune!








  • Share:

You Might Also Like

0 komentar