Sensasi Menginap di Wonderloft Hostel yang Instagenic, Dijamin Bakal Balik Lagi!
By venny-first-diary,blogspot.com - Sunday, May 13, 2018
Salah satu bucket list tahun
ini sebelum genap berumur 24 tahun adalah cobain yang namanya solo travelling. Namun, nampaknya
nyaliku masih belum segede itu. Jadi, akhirnya mikir, kenapa nggak mulai dari
yang paling dekat dulu? Jakarta, misalnya!
Hampir enam tahun tinggal di dekat ibu kota, tapi nggak pernah
sekalipun nyempetin waktu buat ngelihat kerennya Jakarta dari sudut yang
berbeda. Selalu ada halangan yang menanti. Bukan jodoh kali, ya?
Nah, begitu dapat long
weekend dari kantor baru, nggak mikir dua kali aku langsung booked tiket di kawasan wisata kota tua.
See? A bit sad, right? Udah hampir
enam tahun tinggal di Tangerang tapi nggak pernah melimpir ke wisata yang kaya
dengan warisan sejarah Indonesia ini.
Akhirnya sebelum berkunjung ke sana, aku menyempatkan diri
menginap di Wonderloft Hostel. Penginapan
ini aku pilih karena emang budget-nya
lagi tipis banget, tapi kepo sensasi berbagi kamar dengan pelancong lain.
Padahal, walaupun agak malu ngakuinnya tapi aku paling anti
yang namanya nginep di hostel. Dalam bayanganku, well, gimana kalau ketemu orang yang aneh-aneh, kamarnya jorok dan ada
barang yang hilang pas nginep?
Tapi pikiran itu sirna pas aku scrolling ke website Wonderloft Hostel. Pas nyampai juga,
langsung dimanjain dengan design dan
pernak-pernik super gemesin! Aku beneran nggak nyangka kalau aslinya Wonderloft Hostel nggak cuma fotogenik tapi emang beneran bagus!
Konsep
Unik yang Gak Kalah dari Hotel!
Segala sudut dan penataannya beneran dipikirin mateng-mateng
oleh pemiliknya. Info dari resepsionisnya, ternyata owner-nya itu anak arsitektur. Wow, pantes aja konsep dan interior-nya mencuri perhatianku.
Dari lobby aja
suasananya udah rumahan banget. Nggak heran banyak turis asing yang asyik
leyeh-leyeh di ruang tengah. Bisa nonton film dengan sofa empuk, browsing tiket kereta di komputer
tersendiri, area dapur yang bersih, main board
game sampai billiard juga lengkap
di sini. Siapa yang bisa nolak coba?
Arena bersantai sambil nonton film kesukaan
Gemes kan dengan tatananan ruangannya?
Oops.. rak sepatu yang menjulang tinggi juga nggak luput dari
pandanganku. Well organized and decorated banget!
Warna ruangannya juga
didominasi kuning dan biru toska, perpaduan warna adem dan cheerfull yang sangat serasi. Sehabis check in,
aku langsung naik ke lantai atas, tepatnya di lantai dua. Pas mau berbelok,
perhatianku malah tertuju pada area kamar mandinya. I’m means look at that! Gimana mau nolak buat difoto coba?
Ini toilet khusus cowok
Kalau yang ini buat kaum wanita
Di dalam kamar mandinya juga dipisahin gitu, ada yang buat
cewek dan cowok. Biliknya juga dibedain antara showering atau yang mau buang air doang, udah lengkap disediain dengan
tisu-tisunya. Ukurannya memang nggak terlalu gede, tapi masih normal dan yang
paling penting, bersihnya itu loh!
Kamarnya
Bersih dan Bikin Betah Leyeh-Leyeh Seharian
Setelah puas motret di area kamar mandinya, aku langsung jalan
ke dorm yang akan ditempati malam
itu. Namanya kamar cabe, khusus penghuni wanita. Kamarnya memang nggak terlalu
luas, tapi bersih. Jumlah kasurnya juga
masih normal, ada delapan. Wah, deg-degan lihat isinya!
Welcome to cabe bed room!
Kamar lainnya, lucu ya penamaannya?
Untuk kamar tidurnya sendiri lebih minimalis dengan dominasi
warna putih dan nggak semeriah warna di luar ruangan. Tapi, aku puas banget.
Bagaimana nggak coba? Space-nya
lumayan gede, bantalnya ada dua dan super
fluffy. Kasurnya malah lebih empuk
daripada yang di kostan-ku, jadinya bikin nyenyak semalaman.
Aww... so cute and clean!
Suka dengan detil petunjuk tempat tidurnya
Tempat penyimpanannya juga lumayan gede, lengkap dengan kunci
lokernya. Cuma memang nggak mungkin masukin koper sih ke sini hehe. Lampu di
dalam kasur juga epic banget, ada lampu tidur dan baca. Wah, surga!!!!
Kalau mau charging perangkat
elektronikmu juga udah disediain di sini. Duh, dijamin deh malah jadi males ke
luar hostel.
Terus, untuk air conditioner-nya memang baru di buka starting jam 5 p.m sampai 11 a.m. Its quite good karena jam segitu biasanya masih di luar hotel buat ngebolang.
Kalau nginep di hostel, ada benernya juga baca peraturan biar nggak gangguin penghuni lain
Baca
juga: Staycation at Yello Hotel Harmoni
Social
Space yang Instagenic!
Tempatnya di lantai dua, persis di seberang kamarku. Wah,
beneran deh sampai ada fasilitas bean bag
dan buku bacaan. Semuanya tertata dan terdekorasi dengan sangat apik.
Di sini nih waktunya social
life bareng traveller lain. Mostly, yang nginep di sini itu turis
bule, ya. Walaupun ada beberapa juga yang dari china dan lokal.
Best space untuk ngobrol ama penghuni di sini
So... ke mana kompas akan membawaku hari ini? hihi
Book space! Bisa leyeh-leyeh sambil ngebaca buku di area ini
Di area ini juga akhirnya kenalan dengan Victoria, pelancong
dari Kanada yang tinggal di Toronto. Ternyata, dia satu dorm denganku dan tidurnya tepat di atas capsule bed-ku.
Tadinya sih agak canggung dan worry gitu, secara bahasa inggrisku pas-pasan. Tapi ternyata traveller di sini asyik dan cepat akrab
walaupun aku lebih keseringan diem karena susah nangkep maksud obrolan mereka
apa. Secara, cepat banget ngobrolnya!
Hanya saja, the positive
thing is: i met new people outside ‘my comfort zone’. Plus, new point of view
about anything.
Ternyata, banyak yang solo
travelling ke sini. Bahkan, sebagian besar yang sharing dorm denganku itu solo
female travelling. Ada yang jauh-jauh ke Indonesia demi volcano, shopping or even just see the
museum. How’s cool!
Akhirnya, keesokan harinya karena sama-sama solo traveller, kita mutusin buat jalan bareng. Ada Novi (tengah) yang udah keliling sepuluh negara di Asia dan Victoria (kanan) yang baru memulai tiga minggu perjalanannya di Indonesia.
Lanjut ke ruangannya yang adem, nggak pengap karena dilengkapi dengan jendela
besar yang memperlihatkan bangunan kolonial khas kota tua. Parah sih!
Masih di ruangan yang sama, disediain juga tempat untuk
menggantung handuk basah plus sekat
kecil untuk beribadah (sepertinya). Ini sih alamat males ke luar hostel!
Baca juga: Relaxing Night at The Belleza Suites
Low
Price, But High Standard!
Karena ini title-nya
aku cuma short escape, tentunya
urusan harga nginap semalam itu jadi concern-ku.
Untuk semalam dengan capsule bed di female dorm per orangnya dikenakan tarif
idr 140.000. But, still a good deal,
right?
The best
things is there are free wifi all
around the hostel area and breakfast. Menunya sederhana tapi lumayan banget.
Ada tosted bread with the chocholate jam and peanut butter. Or, another option is
cereal, tea also the coffee. It’s definitely my life saver!
Lalu buat kalian yang sering kelupaan bawa perlatan mandi atau
mau nyemil tengah malem, ada indomaret yang nempel dengan hostel plus atm!
Tuh, beneran lengkap kan fasilitasnya?
Bikin hepinya lagi, lokasinya deket ke mana-mana di area kota
tua. Nyari makan malem-malem juga gampang, karena banyak yang jualan di
pinggiran jalan dekat hostel.
So,
Is It Worth It?
Pengalaman menginap satu malam di sini beneran kasih kesan
positif ke aku. Dari suasananya yang bikin kangen, dekorasi unik, lokasinya
yang super strategis ditambah dapat temen baru, i’m definitely recommended this hostel!
Bukan cuma aku loh, para turis yang hepi juga nulisin langsung kesannya di dinding hostel
Beneran deh, kesan hostel yang serem dan kotor langsung sirna
begitu udah nginap di sini. Dan, senang banget dengan memori manis yang sempat
dicicipin pas staycation di
Wonderloft Hostel.
Last but
not least, aku suka dengan resepsionisnya yang ramah dan sabar. Padahal,
aku bawel banget pas nanya arah ke gang gloria dan pasar petak sembilan. Pokoknya,
puas dengan pelayanannya yang helpfull!
Wah, ternyata berpetualang semalam di Wonderloft Hostel ini
nyisahin cerita yang sulit untuk dilupakan. Nggak sia-sia deh jauh-jauh hari planning nginep di sini.
Dapet rileksasinya, pengalaman dan teman barunya!
Thank you
for reading!
Kamu juga punya cerita unik nggak waktu nginep di hostel? Sharing dong…
Wonderloft Hostel
Jl. Bank No.6, RT.3/RW.6, Kota Tua,
Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat
0 komentar