Coffee Chat #6: Financial guide as fresh graduate!

By venny-first-diary,blogspot.com - Monday, June 12, 2017



Siapa sih yang gak senang dengan yang namanya gajian? Apalagi kalau datangnya sudah menjelang pertengahan bulan, wahh.. keinginan untuk langsung membelanjakannya kayaknya susah buat ditahan-tahan, apalagi bagi yang baru fresh graduate. Kapan lagi bisa bebas beli ini itu tanpa mikirin duit jajan yang gak seberapa dari Papa atau Mama?

Itu sih hal yang kuhadapi waktu pertama kali dapat duit jajan sendiri. Uangnya lebih banyak dialokasikan ke hal yang berupa ‘senang-senang’ sampai hampir lupa nabung. Padahal kalau boleh jujur, income sebagai fresh graduate itu gak seberapa, malah lebih kecil dari transfer bulanan yang rutin Papa kasih dulu pas jamannya kuliah. Terus dulu aku nggak perlu pusing sama yang namanya duit pulsa, uang bensin atau kekurangan duit di akhir bulan karena selalu ada Mama yang nombok. Kadang kalau keseringan pernah ditegur juga, tapi masih kebal mukanya alias gak tau malu hihihi.

So, thats why i think, i'm must change my lifetyle to survive. Kalau nggak mau ditarik kembali ke kampung halaman, mengingat kondisi keuanganku yang acak kadul kayak gini, i’m must manage my habit. Dari dulu sebenarnya juga udah dibiasain hemat sama orang tua, apalagi dari Papa yang jagonya ngatur cash flow biar kehidupan rumah tangga tetap lancar.

Sayangnya kebiasaan baik Papa itu enggan banget aku turutin. Balik lagi, masalah gaya hidup yang boros dan impulsif. Lihat ini mau, nengok barang baru yang gak perlu-perlu amat langsung beli dan diracunin dikit soal lipstick gak bisa nahan. Hedeh, kapan coba baru bisa nabung?

Andai ya kalau bisa di flash back kembali waktu, at least setaun dua tahun lalu, kalau saja aku bisa sisihkan 30-50% uang jajan yang Papa kasih per bulannya, pasti sekarang life finance-ku sudah lumayan terjamin. Gak perlu terlalu takut duit abis karena travelling dan sebagainya. At least punya pegangan yang lebih dari cukup untuk survived beberapa bulan ke depan atau modal kecil buat melanjutkan mimpi.

Nah, setelah delapan bulan kerja di kantor, enam bulan terakhir ini aku kayak disadarin dengan sendirinya karena selalu melarat sebelum akhir bulan. Bayangin, aku bahkan pernah gak punya duit seperser-pun (untuk jajan) karena danaku yang habis-habisan buat senang-senang. Have fun di sini dalam artian karena aku suka jajan makanan dan makeup, terutama kuliner, hampir setiap weekend berturut-turut, bahkan hari Jumat sudah dengan sewenang-wenang makan beberapa kali di luar. Mulai dari minum, makan siang, dinner atau snack time di tempat yang agak fancy. Well, kalau di-counting, rasanya kok duit jajan hanya buat dana kuliner luar biasa membengkak ya? Haha. Belum lagi makeup yang dulu almost rutin tiap bulan, apalagi cewek, gincu gak cukup cyinn kalau cuma satu warna hehe.

Akhirnya karena gak tahan dan merasa ini udah di luar keuangan yang sehat, dua bulan belakangan ini aku mulai mengerem napsu untuk belanja ini itu, paling mentok juga lebih sering window shopping dari pada langsung ke toko dan beli. Nyesss banget rasanya huhu.

Selama dua bulanan, aku lumayan nyaman dengan ilmu yang udah diajarin Mama serta beberapa tips yang di kasi tau oleh para tetuah di google untuk mencukupi kebutuhan finansialku sebagai fresh graduate yang masih single (aku tambahin happy ya biar gak terkesan lonely haha).

-       Make a priority list, Do’s and Don’t!
Poin pertama yang paling dan harus aku lakuin supaya keuanganku nggak amburadul adalah bikin monthly list. For Your Information (FYI), aku paling benci hamburin isi kertas dan pena buat hal-hal kayak gini. Pusing soalnya ngeliat secarik kertas ini terpampang di depan meja belajar.
Tapi suka gak suka, harus mulai belajar dan memprioritaskan hal-hal yang bener-bener penting. So, here’s my priority list: 
· Buat amplop budget, misalnya amplop pertama untuk belanja, kedua buat senang-senang, bayar pulsa dan bensin, dana online shop dalam beberapa amplop yang berbeda. Ini supaya keuanganmu gak kecampur-campur dan riweh nantinya. Trik ini cukup ngebantu lho, walau kadang-kadang tanganku masih usil ngambil amplop pulsa dan bensin buat jajan di online shop hehe.
· Ketika gajian, langsung bayar kost-an, gak boleh ditahan-tahan sampai pertengahan bulan karena bisa jadi alokasi dana buat kebutuhan primer ini berantakan kepake buat yang lain-lain. Untuk kamu yang belum tahu, aku ini anak perantauan jadi mau gak mau masih ngekos. Kos bulananku harganya 1,4 juta/bulan yang sampai saat ini masih dibantu orang tua (thanks, God!) karena mengingat kondisi keuanganku belum stabil. Tapi aku sering usil ngambil duit dikit-dikit dari dana kost-an karena terkadang sifat impulsifku buat beli ini itu belum terpenuhi. Alasannya simpel, gaji udah habis duluan (aku malu sih ngomongin ini, ketahuan banget aku cewek boros yang gak bertanggung jawab dulu, tapi gak apa-apa, sharing my opinion is better than nothing, because sharing is caring).
· Bayar hutang, baik ke orang tua atau siapapun yang kamu pinjem duitnya. Ketika hutang udah lunas, baru deh bisa jump ke poin selanjutnya.
· Dana darurat (sakit, kecelakaan, motor/ laptop atau tv yang rusak) , walaupun sudah di cover kantor buat BPJS, tetap aja masih khawatir hal lain karena fungsinya hanya untuk kesehatan. Biasanya aku sisihkan 5-10% dari duit gaji karena alat elektronik yang lainnya pernah membutuhkan dana ini.
· Kebutuhan primer, misalnya dari sembako dan hal-hal yang sifatnya urgent harus dibeli saat itu juga. Gak mau lagi deh pas belanja bulanan musti horor sendiri mikirin duit yang gak cukup buat beli kebutuhan paling penting ini.
· Investasi, kayaknya udah lumrah banyak anak muda yang tau pentingnya tabungan berupa investasi ini karena jumlahnya bertambah terus-menerus, bisa dapat untung sesuai jenis investasi yang kamu pilih. Kalau jenis investasiku lebih kecil risiko-nya karena dalam bentuk emas (yang gak seberapa) dan mata uang negara asing yang kubeli saat harganya turun, sehingga punya ancang-ancang buat dijual lagi saat kurs-nya melonjak naik atau aku gunain buat bekal keliling dunia nanti.
· Tabungan, dari pelajaran hidup selama enam bulanan kemarin selalu bokek masih menjelang awal bulan, akhirnya aku mutusin buat nabungin minimal 20% dari jumlah gajiku per bulan. Iya, gak boleh kurang. Agak kelabakan dan mau nangis waktu itu nggak boleh nyentuh dana ini. Bayangin dong, dari dulu yang bisa bebas makan apa aja, beli ini itu jadi tiba-tiba harus ngerem ‘hasrat’ belanja itu susahnya setengah mati. Tapi setelah lewat dua bulanan, it’s pretty works on me, kadang karena nerapin sistem ini saat mau beli barang, aku lebih teliti dan gak langsung beli. Tapi tunggu satu minggu kemudian, kalau keinginan mau shopping itu masih gede ya sudahlah dibeli tapi kalau nggak, well, thanks God!
· Have fun, aku itu bukan tipe orang yang udah kerja capek-capek banting tulang dari jam 9 a.m- 6 p.m, bahkan kadang lembur yang itungannya gak dibayar tapi nggak menikmati sepeser-pun gaji yang aku terima. Menurutku, jalan-jalan seru sama temen itu juga perlu, nyisihin waktu buat self reward seperti eyelash extention atau massage kaki itu gak dosa asal gak melebihi budget senang-senang yang ditentuin. Ini aku buat sebagai bentuk apresiasi kepada diri sendiri yang udah nyari duit. 
  
-             Your time is money,
Sama sekali nggak terbersit dipikiranku kalau value jam istirahat yang notabene di luar jam kerja itu segitu pentingnya buat orang yang nyari duit tambahan lagi sebagai freelancer. Aku sendiri prefer habisin akhir pekan ngelakuin hal seru yang aku mau, di luar pekerjaan supaya pas hectic monday-nya bisa di-handle dengan senyuman. Kadang pernah sesekali ngambil sponsored post, tapi gak sering,  disesuain lagi dengan kebutuhan kulit dan jenisnya.

Pas udah kerja, aku banyak banget lihat orang-orang yang ngambil side job buat nambah duit jajan di akhir pekan. Well, aku tertarik nyoba, tapi yang mungkin sesuai kemampuan, gak nyita waktu istirahat secara keseluruhan dan pastinya kerjaannya bikin aku betah.

-             Set your goals!
Seumur-umur, aku gak pernah mau mikirin hal yang muluk-muluk soal akan jadi apa aku 10, 20 atau 30 tahun ke depannya. Fokusku saat ini ya kerja, nyari duit dan jalan. Udah. Beres. Hidup itu udah riweh, ngapain ditambah goals yang bikin pusing sendiri?

Nyatanya aku salah total. I’m so naive, gak mikirin kalau boros terus di waktu muda, bakalan ngorbanin banyak hal pas tua nanti. Jadi lebih baik matangin tujuanku sedini mungkin, prosesnya emang nyakitin tapi lebih baik punya rencana diumur 22 kayak gini daripada nggak sama sekali. How do you see yourself 10 years later, guys? Comment below!

Intinya aku mau sampain ke kalian selagi muda dan fresh graduated, menabunglah sedini mungkin. Ingat juga semua tips di atas gak bisa jalan kalau kamu nggak menerapkan sifat disiplin dan komitmen, atau mempertahankan slogan “nantilah.. nanti aja, masih lama..”

Well, honey, kalau kamu masih berpikiran seperti itu setiap hari, hal yang bisa dilakukan hari ini juga bisa ketunda terus, lalu gak terasa dirimu sudah tua dan baru menyesal. Aku sendiri bersyukur banget udah sadar pas umur segini, yang masa produktif kerjanya masih tinggi. Jadi masih bisa memperbaiki keuanganku yang sembrono as fresh graduate.

Semoga tips di atas membantu kamu yang masih riweh ngatur keuangan sebagai fresh graduate, ya! Kalau kamu punya tips, boleh juga share di kolom komentar, siapa tahu bisa jadi insight buat lebih nyiasatin persiapan finansialku ke depannya.

Cherrs!
KEEP IN TOUCH HERE:
QUESTION AND SPONSORSHIP
email: vennyfirstyani@yahoo.co.id
FOLLOW MY JOURNEY
SNAPCHAT: VENNYFIRSTYANI1


  


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar